KitaIndonesia.com – Badung, Pilgub Bali 2024 nanti tak lepas pengaruhnya dari hasil perolehan kursi DPRD Provinsi Bali yang didapat dari Pileg 2024 lalu. PDI Perjuangan masih mendominasi perolehan dengan 32 kursi. Disusul Gerindra 10 kursi, Golkar 7 kursi, NasDem 2 kursi, Demokrat 2 kursi dan PSI 1 kursi. Sementara untuk dapat mengusulkan bakal calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki minimal 20 persen atau setara dengan 11 kursi. Artinya baru PDIP saja yang mengantongi “golden tiket” pencalonan pasangan pemimpin pemerintahan daerah Bali.
Skenario Kotak Kosong
Dilansir dari mcwnews.com (18/3/2024), Menilik kekuatan PDIP tersebut, Mantan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengungkapkan terhadap kemungkinan besar bahwa petahana Gubernur Bali Wayan Koster jika nanti mengantongi rekomendasi PDIP, bisa jadi akan melawan “kotak kosong” alias menjadi calon tunggal pada Pilkada mendatang.
“Dalam pemilihan gubernur nanti, Pak Koster mungkin tidak akan memiliki lawan yang sepadan, bisa jadi ia akan berhadapan dengan kotak kosong,” ungkap Mangku Pastika.
Ringan Di Pilgub Rawan Di Perebutan Rekomendasi Partai
Tak jauh berbeda dari apa yang disampaikan oleh Mangku Pastika, praktisi politik I Made Utama Yasa memaparkan,”Boleh jadi tak ada lawan sepadan di eksternal partai untuk Koster pada saat Pilgub 2024, namun lawan sesungguhnya malah di internal Partai pra pendaftaran paslon Gubernur Bali.”
Menurut Utama Yasa yang saat ini menjabat sebagai Bappilu Partai Buruh Badung, PDIP Bali telah banyak menghasilkan tokoh yang layak untuk memimpin Bali.
“Dan kaliber para tokoh dari PDIP ini berimbang untuk dimajukan dalam pentas Pilgub Bali 2024 sementara partai lain masih kelimpungan mencari jagoan yang layak dan bisa diandalkan”, ucap Utama Yasa
Fenomena Giri Prasta
Dirinya kemudian mencontohkan sosok Giri Prasta, Bupati Badung. Saat ini jelas terlihat dan terasa besarnya antusias masyarakat dalam memberikan dukungan pada I Nyoman Giri Prasta untuk maju merebut tiket Pilgub 2024. Nama Giri Prasta kemudian bergulir dipasangkan dengan IGA Bintang Puspayoga,Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Agus Suradnyana, mantan Bupati Buleleng 2 periode dan juga dengan Rai Dharmawijaya Mantra, DPD terpilih 2024.
Apalagi kemudian dalam sebuah podcast, Koster memberi sinyal akan legowo jika tahta Ketua DPD PDIP Bali yang saat ini sudah didudukinya selama 2 periode diwariskan pada Giri Prasta.
“Artinya Koster sudah mengakui bahwa level Giri bukan lagi di tingkat Kabupaten, melainkan sudah pantas untuk mengganti dirinya”, ujar Utama Yasa dan cepat disambung dengan ,”di Partai lho ya, hehe…”
Tokoh PDIP Bali lainnya yang jelas memiliki level nasional, tentu saja para mantan anggota DPR RI Dapil Bali seperti Agung Rai Wirajaya dan Made Urip. Malah kini mulai populer juga istilah “Puspayoga Comeback“, tambah Utama Yasa.
“Kalau bagi saya, akan jauh lebih menarik mencermati kontestasi tokoh di internal partai. Apalagi jika ada survey internal, kita akan bisa tahu siapa tokoh PDIP Bali yang benar – benar memperoleh respon tertinggi dari masyarakat Pulau Dewata,”ujar Utama Yasa,”Dan jika skenario kotak kosong Mangku Pastika benar terwujud, kita juga bisa melihat apakah tokoh yang tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDIP akan tetap loyal dan solid ? Atau malah bakal diam-diam bergerak memenangkan kotak kosong.