Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. (Foto: Dok Pribadi MLL)

Belajar dari Yogyakarta, Gubernur NTT Ingin Birokrasi Jadi Motor Pembangunan

Kitaindonesia.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, mengaku belajar banyak dari kepemimpinan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Mulai dari pengelolaan pemerintahan, keuangan, hingga terkait birokrasi. Gubernur Melki Laka Lena bahkan ingin menjadikan birokrasi sebagai motor pembangunan, sebagaimana dilakukan Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam memimpin Yogyakarta.

Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan hal itu usai berkunjung ke Kraton Yogyakarta dan bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Ibu Ratu Hemas, Sabtu 14 Juni 2025.

“Beliau adalah gubernur paling senior di antara semua (gubernur) se-Tanah Air, karena undang – undang memberikan ruang bagi Sri Sultan menjadi gubernur dalam masa yang lama,” kata Gubernur Melki Laka Lena, usai berkunjung ke Kraton Yogyakarta.

Ia bertandang ke Kraton Yogyakarta, didampingi istri Mindriyanti Astiningsih dan staf, usai mengikuti dan memberikan orasi ilmiah dalam acara Lustrum ke-6 atau 30 Tahun Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Saat bertemu dengan Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X, diakuinya ada banyak hal yang dibahas.

“Kami membahas banyak hal terkait dengan pengelolaan pemerintahan daerah, keuangan daerah khususnya saat ini di tengah situasi efisiensi anggaran, dan juga tentu saja terkait dengan bagaimana mendorong peningkatan pendapatan hasil daerah dan membuat ASN dan PPPK itu bisa menjadi motor penggerak pembangunan daerah,” paparnya.

Keduanya juga mendiskusikan kerja sama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan antara NTT dengan Yogyakarta.

“Belajar dari keberhasilan Yogyakarta di berbagai sektor tersebut, kami juga akan membuat di NTT birokrasi bisa menjadi motor pembangunan dan bersinergi dengan berbagai pihak, membuat NTT juga bisa mengejar berbagai hal positif yang selama ini sudah baik di Yogyakarta,” ucapnya.

“Selama ini memang di Yogyakarta pengelolaan keuangan dan juga terkait reformasi birokrasi menjadi contoh dari pemerintah provinsi lain, dan kementerian/ lembaga pusat juga banyak yang belajar dari Yogyakarta,” imbuh Gubernur Melki Laka Lena.

Ketua DPD I Partai Golkar NTT ini mengaku sudah sejak lama dekat dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, sejak dirinya kuliah di Yogyakarta.

“Waktu menjadi aktivis 98, berapa kali juga kami sudah bertemu dengan beliau dan makin dekat setelah lulus, lalu berbagai pertemuan waktu kami bersama – sama di ormas Nasional Demokrat makin dekat lagi sampai saat ini,” jelas Gubernur Melki Laka Lena.

Hal yang menarik, lanjut dia, Sri Sultan Hamengkubuwono X selalu memberikan catatan, pendapat, saran yang baik untuk Indonesia dan Yogyakarta, dan tentu saja untuk NTT.

“Kami akan atur waktunya dan mengundang beliau untuk bisa berkunjung ke Nusa Tenggara Timur untuk konkritkan berbagai kerja sama antara NTT dan Yogyakarta,” pungkas Gubernur Melki Laka Lena. (mse)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *