Kitaindonesia.com – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) terus mempersiapkan Pertamina Mandalika International Circuit, di kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai tuan rumah GT World Challenge Asia 2025.
Banyak hal yang dilakukan MGPA jelang event yang akan berlangsung pada 9-11 Mei 2025 ini. Salah satunya adalah meningkatkan standar keselamatan balap.
Dalam upaya meningkatkan standar keselamatan balap ini, MGPA menyelenggarakan pelatihan intensif bagi para marshal dan racing committee, guna memastikan kesiapan mereka dalam menangani berbagai skenario di lintasan.
“Pelatihan ini melibatkan 5 Chief Rescue & Recovery Marshal, 6 Chief Track Maintenance, 7 Racing Committee, serta 20 Chief Sector Marshal,” jelas Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, melalui keterangan tertulis yang diterima media ini di Labuan Bajo, Selasa 4 Maret 2025.
Menurut dia, mereka mendapatkan bimbingan langsung dari Taqwa Suryo Swasono, pemilik Bengkel Spesialis Performa Garden Speed serta pengurus IMI Pusat selama dua periode (10 tahun) sebagai Direktur Teknik Olahraga Mobil, yang berbagi wawasan tentang aspek keselamatan dan teknis.
Selain itu, sesi pelatihan juga dipandu oleh Michael A Andries, penggagas Bengkel Spesialis Mesin Balap M Tuning, yang memberikan materi seputar teknis otomotif.
“Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan seluruh tim yang bertugas di Pertamina Mandalika International Circuit memiliki pemahaman yang mendalam tentang keselamatan dan regulasi balap mobil,” ujar Satria.
“Dengan standar yang tinggi dalam persiapan, kami optimis dapat menyelenggarakan GT World Challenge Asia 2025 dengan sukses dan memberikan pengalaman terbaik bagi pembalap serta seluruh pihak yang terlibat,” imbuhnya.
Program pelatihan kali ini terdiri dari dua sesi utama, masing-masing In-Class Training dan Field Training.
In-Class Training mencakup regulasi balap mobil nasional, prosedur evakuasi kendaraan yang aman, penggunaan alat komunikasi dalam balapan, arti bendera balap, serta teknik pemadaman api pada mobil yang terbakar.
Sementara Field Training, difokuskan pada praktik langsung evakuasi pembalap saat terjadi insiden di lintasan balap Sirkuit Mandalika.
“Sebagai bagian dari komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar, seluruh marshal yang bertugas berasal dari tenaga kerja lokal. Selain itu, MGPA juga memperluas cakupan pelatihan dengan menggandeng Tim Medis RSUD Provinsi NTB serta Tim Ekstrikasi Basarnas Mataram untuk mendukung persiapan rescue & recovery selama perlombaan berlangsung,” pungkas Satria. (mse)