KitaIndonesia.com – Lombok Barat, Lembaga Survei Nusra Institute merilis hasil jajak pendapat untuk Pilkada Kabupaten Lombok Barat pada Senin (13/05/2024).
“Populasi dalam survei adalah DPT sebanyak 517.328 pemilih dengan mengambil sampel dari jumlah DPT. Margin of error 3,53 persen, dengan menggunakan multistage random sampling, dan 800 orang responden,” papar M. Roby Satriawan selaku direktur Lembaga Survey Nusra saat konferensi pers.
Beberapa nama yang tergambar kuat elektabilitasnya dalam survey Nusra Institute untuk Pilkada Lombok Barat 2024, diantaranya :
1. Hj Sumiatun,
Srikandi politik ini mencatatkan sejarah sebagai Bupati wanita pertama di Lombok Barat setelah dilantik pada 13 November 2023 oleh Pj. Gubernur NTB Drs H Lalu Gita Ariadi, M.Si.
Wanita yang dikenal merakyat dan murah senyum ini sedang menjabat sebagai Ketua DPDD Golkar Lombok Barat. Ia tercatat sebagai politisi pertama yang memenuhi syarat kursi untuk pencalonan di Pilbup Lobar 2024.
Hal tersebut dipastikan setelah Partai Amanat Nasional (PAN) menerbitkan Surat Rekomendasi. Dukungan tersebut sekaligus menambahkan sebanyak 4 kursi milik PAN dengan 6 kursi milik Golkar menjadi 10 Kursi dukungan. Padahal yang dibutuhkan hanya 9 kursi.
Tingkat keterpilihan Sumiatun menempati peringkat pertama yakni sebesar 15,9 persen
2. Lalu Ahmad Zaini (LAZ)
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang ini berhasil mengantongi rekomendasi dari Partai Kesatuan Bangsa (PKB). Dengan berbekal 5 kursi PKB praktis LAZ tinggal mencari koalisi Partai dengan jumlah 4 kursi.
Sebelumnya Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) milik Zaini sempat mencuat ke publik dengan jumlah cukup fantastis yakni 21,49 milyar.
Ketika itu Kejati NTB memeriksa Zaini terkait proyek pembangunan instalasi gedung, sumber air, dan retribusi air tahun 2019-2020 yang terindikasi kurang volume pekerjaan hingga tak sesuai aturan (Juni 2023 lalu).
Tingkat keterpilihan Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dalam survey Nusra Institute berada pada urutan kedua dibawah Hj. Sumiatun dengan raihan 12,1 persen.
3. Nauvar Furqony Farinduan (Farin)
Dilansir dari suarantb.com, Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Prof Kadri menyebut salah satu faktor yang berkontribusi besar dalam perjalanan politik Farin tak lain datang dari figur ayahnya yakni Dr. H. Zaini Arony yang pernah menjabat sebagai Bupati Lombok Barat Namun sayang ia akhirnya tersandung kasus pemerasan dan menerima vonis dari pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor).
Dr. H. Zaini Arony diketahui baru menghirup udara bebas pada 15 Maret 2023 setelah merasakan dinginnya lantai sel tahanan koruptor selama tujuh tahun dalam kasus perizinan pemanfaatan lahan 2012 silam.
Namun Dr. H. Zaini Arony dipercaya masih memiliki basis massa cukup kuat. Hal tersebut dapat dirasakan waktu Farin maju dalam Pilkada Lobar 2018. Dukungan suara cukup deras meski akhirnya tak mampu untuk mengejar ketertinggalannya dari pasangan calon H. Fauzan Khalid-Hj. Sumiatun (Paket Zaitun) yang terpaut sejumlah 44.000 suara.
Pada Pileg 2024 lalu, Farin akhirnya bisa membuktikan diri dapat terpilih sebagai anggota DPRD NTB dari Dapil Lombok Barat. Walaupun disayangkan Dr. H. Zaini Arony tidak dapat mendaftarkan diri maju sebagai calon DPD diakibatkan tersandung kasus korupsi yang pernah menimpanya.
Dalam survey Nusra Insstitute, tingkat keterpilihan Farin menempati urutan ketiga meski raihannya sama dengan Lalu Ahmad Zaini yakni 12,1 persen
Tokoh Lombok Barat lainnya yang masuk daalam survey selanjutnya adalah :
4. Ketua DPRD Lombok Barat, Nurhidayah dengan 11,8 persen.
5. Anggota DPRD NTB, TGH Mahali Fikri dengan 2,9 persen,
6. Istri mantan Bupati Lombok Barat Khaeratun Faozan Khalid 2,4 persen,
7. Wakil Ketua DPRD Lombok Barat Nurul Adha 0,9 persen,
8. Anggota DPRD Lombok Barat Indra Jaya Usman 0,8 persen.
9. Mantan Bupati Lombok Barat Faozan Khalid 0,4 persen,
10. Anggota DPRD NTB Lalu Ismail 0,4 persen,
11. Caleg DPRD Provinsi NTB terpilih 2024, Lalu Ivan Indaryadi 0,3 persen,
12. Penjabat Sekda NTB Ibnu Salim 0,3 persen,
13. Sekretaris DPRD NTB Surya Bahari 0,1 persen,
14. Rahman Sahnan Putra 0,1 persen
15. Imam Kafali dengan 0,1 persen.
Sedangkan tidak menyebut nama 38,5 persen