KitaIndonesia.Com – Seorang warga bernama Wayan Setiawan membuat heboh setelah menyebut kelangkaan gas LPG 3 kilogram karena dioplos oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Bahkan dalam videonya yang viral di media sosial itu, Wayan blak-blakan jika lokasi pengoplosan gas khusus orang miskin itu dilakukan di salah satu kecamatan di Badung.
Terkait hal itu Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan mengatakan jika dirinya langsung berkoordinasi dengan Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono.
Di sana kata Kapolres, Kasatreskrim AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura bersama anggotanya mendatangi Wayan Setiawan di rumahnya di Banjar Koripan, Desa Sedang, Abiansemal, Badung untuk klarifikasi langsung, Selasa (4/6/2024).
Kepada polisi, Wayan mengatakan alasannya membuat video tersebut dikarenakan kesal akan sulitnya mendapatkan gas LPG subsidi 3 kilogram.
Setelah menerima informasi dari Wayan, petugas mendatangi dua lokasi yang diduga digunakan sebagai tempat mengoplos gas.
“Dari hasil penelusuran dan penyelidikan di dua lokasi tersebut, tidak ditemukan adanya kegiatan pengoplosan gas LPG 3 kilogram bersubsidi ke non subsidi,” beber Jansen, Kamis (6/6/2024).
Sesuai keterangan kedua pemilik gudang, mereka mengakui jika dulu pernah melakukan kegiatan pengoplosan gas LPG 3 kg bersubsidi ke non subsidi.
Namun tahun 2022, Bareskrim Mabes Polri bersama Polda Bali melakukan penindakan sehingga sejak saat itu sampai sekarang gudang tersebut sudah tidak pernah beroperasi atau tidak lagi melakukan pengoplosan gas LPG.
“Dan yang bersangkutan (Wayan Setiawan) kemudian meminta maaf telah membuat konten yang menyudutkan Polri dan telah menghapus konten tersebut,” kata Jansen.
Dirinya menambahkan, saat ini Polda Bali dan jajaran akan terus melakukan pengawasan dan penyelidikan, agar jangan sampai ada oknum-oknum yang mencari keuntungan dengan menyalahgunakan gas LPG bersubsidi.
Polda Bali juga sangat berterima kasih kepada masyarakat karena telah ikut membantu melakukan pengawasan pendistribusian LPG 3 Kg.
“Segera lapor bila mengetahui ada penyalahgunaan, namun kami berharap peristiwa viral seperti di atas yang tanpa didukung bukti-bukti tidak terulang kembali,” ujarnya.