KitaIndonesia.Com – PT PLN (Persero) menggandeng komunitas peduli lingkungan guna merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024, yang jatuh pada tanggal 5 Juni.
Dengan melibatkan pegawai, stakeholder, komunitas dan masyarakat serta siswa-siswi sekolah, PLN turun ke Pantai Saba, Gianyar untuk melakukan aksi sosial bersih-bersih pantai.
Kegiatan yang diikuti hingga 350 peserta ini, merupakan bagian dari Green Employee Involvement yang diselenggarakan di 54 wilayah tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Bali sejak Senin (3/6/2024) lalu.
Pelaksana Harian (Plh) General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Edyansyah menyampaikan tugas PLN bukan hanya memberikan pasokan listrik yang andal dan berkualitas ke masyarakat, tetapi juga terlibat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Program Green Employee Involvement ini adalah wadah yang kami inisiasi untuk meningkatkan jiwa kepedulian pegawai PLN agar terlibat secara aktif sebagai relawan agar semakin peduli terhadap lingkungan,” jelasnya, Jumat (7/6/2024).
Lebih lanjut dirinya mengatakan, kegiatan ini bertujuan menjaga lingkungan pantai tetap bersih, menjaga ekosistem laut dan lingkungan menjadi lebih baik.
Serta sampah-sampah yang dikumpulkan dan dipilah dan didaur ulang menjadi barang berdaya guna sehingga lebih bermanfaat ekonomi bagi masyarakat.
“Dalam kegiatan bersih pantai sepanjang 680 meter tersebut, dilakukan pula kegiatan pelepasliaran anakan penyu (tukik) serta burung sebagai simbol kepedulian PLN kepada keberlanjutan lingkungan dan alam Bali,” terangnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Desa Saba Ketut Redhana menyampaikan apresiasinya terhadap program yang diinisiasi oleh PLN ini. Ia pun menyampaikan antusiasmenya karena Pantai Saba terpilih sebagai lokasi kegiatan Beach Clean Up.
Menurut Redhana, program ini sejalan juga dengan program Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Gianyar yang sebelumnya telah mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur pengelolaan sampah.
“Saat ini salah satu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Gianyar tepatnya TPA Temesi sudah overload dan diperkirakan tahun 2025 akan ditutup, maka desa-desa di Gianyar harus mengelola sampahnya secara mandiri,” ujarnya.
Ia mengaku saat ini masing-masing desa sudah memiliki lokasi pengolahan sampah. Namun, jika belum memiliki lokasi pengolahan sampah maka akan didirikan bank sampah, di mana yang ditabung adalah sampah anorganik, sedangkan sampah organik dikelola mandiri.
“Saya berharap di Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini masyarakat semakin meningkatkan rasa kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Karena kalau bukan dari kita siapa yang akan memelihara lingkungan kita,” ucapnya.