KitaIndonesia.com – Bangli, Meski dikenal sebagai wilayah berhawa dingin, suhu politik jelang Pilkada serentak 2024 di Bangli semakin menghangat. Terlebih hasil survey calon kepala daerah yang dilakukan secara internal Golkar memunculkan fakta yang menarik.
Sebagai Partai rasional, Golkar sejak awal menetapkan mekanisme penjaringan calon kepala daerah dengan metode survey sebagai acuan ditetapkannya rekomendasi untuk calon kepala daerah yang akan diusung oleh Golkar.
Dengan persyaratan mekanisme tersebut, tercatat ada empat nama yang mendaftar melalui Partai berlambang beringin itu diantaranya IB Giri Putra, Winuntara, Raden Cahyo dan Gede Mangu
Saat itu terbangun komitmen bersama bahwa rekomendasi Partai Golkar akan diberikan kepada siapa pun yang memiliki hasil survey tertinggi.
Meski belum diumumkan secara terbuka, hasil survey yang digelar oleh Partai yang baru berganti Ketua Umum ini ternyata menunjukkan I Gede Mangun, putra asli Songan Kintamani, menempati posisi teratas dibandingkan dari 3 pendaftar lainnya.
Hasil ini sebenarnya bukanlah suatu hal yang mengejutkan mengingat sosok I Gede Mangun sebagai aktivis sosial yang telah banyak membantu masyarakat melalui kegiatan yang fokus dibidang pendidikan gratis dan pengembangan sumber daya manusia.
Jika teguh pada komitmen yang dibangun sejak awal bersama mendaftar, yaitu mengacu pada hasil survey yang digelar sejak Bulan April 2024, tentu kita dapat menebak secara mudah untuk Pilkada Bangli 2024 kepada siapa rekomendasi dari Partai Golkar akan diberikan.
“sebagai pengemban aspirasi masyarakat, tentu kita akan menerima konsekuensi hasil survey, karena memang begitu kesepakatan dan komitmen di Golkar sejak awal”tegas Jro Saba, salah satu tim Gede Mangun di Songan yang dikontak via telpun hari ini ( Senin, 19/8).
Sementara PDIP telah mengeluarkan rekomendasi untuk tetap mempertahankan paslon petahana, ditambah lagi keputusan MK terbaru yang bisa membuat calon kepala daerah di Bangli bertambah menjadi 3 pasangan calon, pertama adalah Paslon petahana yang diusung oleh PDIP; kedua adalah Paslon yang diusung oleh Golkar dari hasil survey, dan ketiga adalah Paslon yang telah duluan mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra, NasDem, PSI dengan meninggalkan Golkar yang masih berproses dengan hasil survey internalnya.