Pawai ogoh ogoh yang biasanya dilakukan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. (Foto: Agung)

Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Jalankan Catur Brata Penyepian

Kitaindonesia.com – Hari Raya Nyepi menandai Tahun Baru Saka 1947 dalam kalender agama Hindu. Tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 29 Maret 2025.

Pada Hari Raya Nyepi, Umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat hal yang dilarang saat menenangkan dan mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widi Wasa.

Keempat larangan tersebut adalah amati geni atau tidak menyalakan api atau cahaya; amati karya atau tidak melakukan aktivitas pekerjaan; amati lelungan atau tidak bepergian; dan amati lelanguan atau tidak menikmati hiburan.

Hari Raya Nyepi di Bali merupakan momen terbaik untuk melihat sisi lain Pulau Dewata yang tak pernah sepi.

Selama Nyepi, Pulau Seribu Pura yang biasanya penuh ingar bingar mendadak tak bergeming seharian penuh. Suasana khidmat ini berkaitan dengan aturan yang mengharuskan masyarakat Bali untuk berdiam diri di rumah.

Selain khidmat selama 24 jam berlangsungnya Hari Raya Nyepi, ada pula rangkaian upacara adat sebelum dan sesudah Hari Raya Nyepi ini. Mulai dari Upacara Melasti, Tawur Kesanga, hingga Ngembak Geni.

Ritual pertama yang mengawali perayaan Nyepi di Bali adalah Upacara Melasti. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi. Biasanya ritual Melasti dilakukan di pura yang berada di dekat laut.

Setelah Upacara Melasti, rangkaian perayaan Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Tawur Kesanga atau Mecaru. Tradisi ini biasanya dilaksanakan H-1 sebelum perayaan Nyepi.

Tawur Kesanga identik dengan pawai festival ogoh-ogoh. Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia. Karena itu, di akhir perayaan ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.

Setelah ritual Nyepi, rangkaian acaranya belum selesai. Khidmatnya perayaan Nyepi di Bali dilanjutkan dengan Ngembak Geni.

Biasanya pada ritual ini, masyarakat Bali akan saling berkunjung ke sanak saudara atau melakukan Dharma Shanti. Penutup rangkaian Nyepi ini menjadi pertanda untuk memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.

Para pemuda juga akan melakukan omed-omedan usai tradisi Ngembak Geni. Festival saling mencium ini biasanya dilakukan oleh para pemuda dan pemudi di Sesetan, Denpasar, untuk mempererat keakraban antar umat. (mse)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *