KitaIndonesia.com – Bangli, Selera masyarakat Bangli dalam menentukan kepala daerahnya mulai nampak terutama di media sosial. Netizen mulai memposting figur politik sebagai penantang petahana Bupati, Sang Nyoman Sedana Arta, S.E.
Menurut seorang tokoh pemuda Bangli yang lebih ingin dikenal dengan nama Arya Sentong, keterbukaan informasi saat ini memungkinkan bagi masyarakat untuk mengetahui kinerja pemerintah.
Masyarakat Bangli Sudah Mulai Jeli
“Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kita bisa mengetahui apakah pembangunan di Bangli on the track, sesuai visi misi ataukah sedang tidak baik-baik saja,”papar Sentong.
Dihubungi melalui aplikasi percakapan messenger, Selasa (11/06/24) Sentong mengungkap memang sebaiknya seorang kepala daerah berlatar belakang non partisan atau bukan seorang kader Partai politik tertentu.
“Kepala daerah sepatutnya mengayomi seluruh masyarakat tanpa memandang warna-warni partai. Keterwakilan kepentingan masyarakat melalui partai sudah tercermin dalam parlemen”, jelas Sentong.
Baginya roda demokrasi akan susah berjalan bila Kepala daerah berasal dari warna tertentu apalagi kemudian di parlemen warna politik tersebut yang mendominasi.
“Makanya kemudian muncul wacana kotak kosong. Dan wacana ini sepertinya kurang mendapat simpati di masyarakat sehingga masyarakat sendiri yang kemudian mencarikan tandingannya,”ungkap Arya Sentong.
Masyarakat Munculkan Figur Alternatif, OK Gass !
Ungkapan masyarakat kemudian ditampilkan melalui saluran media sosial. Pada aplikasi Facebook, di beberapa grup bertitel Bangli dengan jumlah anggota ribuan, ramai di-posting meme I Gede Mangun dengan berbaju biru langit ala uniform kampanye Pilpres Prabowo-Gibran. Di bagian bawah terdapat tulisan OK Gas !
Postingan ini sontak mendapat banyak jempol suka dan komen positif mengekspresikan dukungan.
Tidak Mau Bangli Bernasib seperti Papua
“Iya saya pikir beliau mampu menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat Bangli yang tengah berjuang untuk bangkit sejajar dengan Kabupaten lainnya di Bali Selatan.
Saya yakin ini bisa menjadi bola salju yang makin menggelinding akan menjadi semakin besar.
Bangli butuh putera daerah yang benar-benar mengetahui potensi Bangli untuk dikembangkan. Kalau tidak demikian, Bangli hanya akan jadi objek saja dan maaf, saya tidak ingin Bangli bernasib seperti Papua. Memiliki kekayaan alam berlimpah namun penikmatnya malah bukan orang Papua”, tutup Arya dengan penuh harap.