Penampakan Desain Gereja Paroki Santu Markus Pateng - Rego, yang didesain langsung oleh Kadis Cipta Karya, Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Manggarai Barat, Saverinus Kurniadi, ST. (Foto: San Edison)

Keuskupan Labuan Bajo dan Pemerintah Dukung Penuh Pembangunan Gereja Paroki Pateng – Rego

Kitaindonesia.com – Keuskupan Labuan Bajo dan Pemkab Manggarai Barat mendukung penuh pembangunan Gereja Katolik Paroki Santu Markus Pateng – Rego, di Pateng, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Uskup Labuan Bajo, Mgr Maksimus Regus, dan Sekda Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, saat Misa Syukur Perayaan 60 Tahun Paroki Santu Markus Pateng – Rego, yang dirangkai dengan acara peletakan batu pertama pembangunan gereja, Jumat 25 April 2025.

“Tentu kami mendukung penuh rencana umat Paroki Santu Markus Pateng – Rego untuk membangun gereja yang baru,” kata Uskup Maksimus Regus.

Hal tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Sekda Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, yang hadir mewakili Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

“Dengan kondisi gereja seperti ini, kami mendukung pembangunan gereja yang baru. Kami yakin, dalam dua tahun ini pembangunan gereja akan terealisasi sesuai rencana,” tuturnya.

Menurut Frans Sodo, bantuan Pemkab Manggarai Barat akan dikucurkan tahun ini dan 2026 mendatang. Khusus tahun 2026, bantuan dialokasikan melalui Keuskupan Labuan Bajo.

Hanya saja, Frans Sodo tak menyebut secara detail jumlah bantuan yang akan dialokasikan oleh Pemkab Manggarai Barat untuk mendukung pembangunan Gereja Paroki Santu Markus Pateng – Rego ini.

“Soal berapa nanti jumlah bantuan pemerintah, akan disesuaikan dengan proposal yang diajukan oleh panitia pembangunan gereja, dan tentu saja kondisi keuangan daerah,” jelas Frans Sodo.

Sementara itu Pastor Paroki Santu Markus Pateng – Rego, Romo Frans Adi, menjelaskan, paroki yang dipimpinnya saat ini telah berusia 60 tahun.

Kondisi gereja saat ini diakuinya sudah rusak. Karena itu, pihaknya bersama umat bersepakat untuk membangun gereja yang baru di lokasi yang sama.

Sesuai perencanaan, pembangunan gereja akan berlangsung selama dua tahun dan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 4 miliar.

“Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah, umat, dan para donatur untuk merealisasikan rencana ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru ini dilakukan setelah Misa Syukur Perayaan 60 Tahun Paroki Santu Markus Pateng – Rego.

Peletakan batu pertama didahului upacara adat dan dilanjutkan dengan ibadat yang dipimpin langsung oleh Uskup Maksimus Regus.

Selain Uskup Maksimus Regus dan Sekda Frans Sodo, peletakan batu pertama juga dilakukan oleh tetua adat dari delapan stasi di Paroki Santu Markus Pateng – Rego, yakni Stasi Rego, Stasi Pongkal, Stasi Jimbor, Stasi Pateng, Stasi Sangka, Stasi Rokap, Stasi Mbakung, dan Stasi Hawir. (san)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *