KitaIndonesia.Com – Patriot Garuda Nusantara (PGN) Wilayah Bali menggelar forum grup diskusi. Beragam persoalan yang belakangan muncul di Pulau Bali menjadi pembahasan hangat dalam acara tersebut.
“Para tokoh yang hadir sebagai narasumber dalam FGD membawakan materi yang sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing,” kata kata Panglima Komando PGN Wilayah Bali, Gus Yadi, Jumat (22/11/2024) di Denpasar.
Dijelaskan Gus Yadi, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dalam paparannya mengangkat tema “Pengenalan Budaya Bali dan Toleransi dalam Kultur Masyarakat Adat Bali”.
Banyak hal dikupas habis oleh Ketua MDA Bali dalam diskusi yang turut dihadiri sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas), di antaranya Ikawangi Dewata, Pemuda Batak Bersatu, DAG, ForgasBali, Adat Padang serta Pecalang Bali.
Giliran Ketua Flobamora Provinsi Bali yang mengangkat tema “Pengenalan Budaya Masyarakat NTT dan Toleransi dalam Kultur Masyarakat Adat NTT”.
Kemudian Akademisi Universitas Udayana dengan sub tema “Menjaga Kerukunan dan Toleransi Masyarakat multikultural di Bali dalam perspektif akademis”.
Adapula narasumber dari Diskominfos Provinsi Bali dengan sub tema “Penguatan Literasi Digital untuk Mencegah Terpaparnya Informasi Hoaks dan Provokatif tentang Isu SARA”.
Menurut Gus Yadi, persoalan yang menjadi perbincangan cukup menarik adalah terkait dengan perilaku oknum warga dari salah satu daerah asal luar Bali.
Karena kejadian terus berulang, hal itu menimbulkan dampak sangat luas sehingga secara tidak langsung membuat resah masyarakat.
“Dan persoalan ini harus dicarikan solusi bersama, baik pemerintah, aparat penegak hukum dan pemangku kepentingan lainnya. Kalau tidak, Bali kedepan akan bertambah masalahnya,” ujarnya.
Di akhir diskusi, peserta FGD membacakan sejumlah pernyataan sikap, seperti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.
Kemudian Aktif berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua demi mewujudkan masyarakat Bali yang harmonis dan bersatu.